09.54

I Love her So Much


Oke, Gak sedikit Cowok galau karena Cewek incerannya direbut orang lain atau jadian sama orang lain. HAHAHA that's cute. Dan Topik yang akan sy ambil adalah Wanita idaman Pacar orang lain.

Pacaran, Bukanlah suatu ikatan yang "Sah" untuk suatu hubungan. Juga tidak bisa disebut "Tunangan" karena mereka hanya "Bermain-main Dengan Perasaan" mereka sendiri. Dengan kata lain, bila salah satu pihak mengundurkan diri atau Direbut orang lain itu Sah Sah saja. "Sakit Hati" itu sudah resiko, Kenapa kau Tidak menikahi pacarmu?.

Kembali ke Topik awal, Wanita idaman Pacar orang lain. Embat aja, klo lu suka sama Cewek itu, selama dia Belum Nikah sama tuh Cowok, EMBAT aja, Rebut sekuat tenaga, Nyawa Taruhannya. Gimana sih cara merebutnya? "Pria Sejati adalah Pria yang Bisa dan berusaha Memahami perasaan Wanita". Dan Kunci Wanita yang kau cintai dengan Menikahinya. "Tapi kan Belum Siap" klo belum siap, ya Pacaran aja dulu tapi... Pria harus bisa mempersiapkan mental bahwa didalam Proses "Pacaran" itu memiliki Presentese besar bahwa si Wanita bakal di Rebut orang lain. So, saya ulangi lagi "Nikahi Dia". Klo dah direbut orang yaudah, Masih banyak wanita di muka bumi ini.

Suami istri, Bila orang yang kau Cintai itu adalah "istri Orang lain" lebih baik JANGAN DEKATI DIA. Krn merusak Keluarga orang lain sangat dilarang oleh Sebagian besar Hukum, terutama hukum agama. Dalam hukum agama, Merusak hubungan Keluarga sampai berujung "Cerai" adalah tindakan Keji yang disebut "Fitnah". Dosa yang sangat besarpun digambarkan dengan Hubungan Harmoni yang sudah berjalan baik antara kedua keluarga menjadi Buruk karena tindakan "Cerai". Hal ini tidak berlaku pada pasangan yang masih dalam hubungan "Pacaran", karena dalam hubungan "Pacaran" biasanya belum ada Persetujuan dan keterikatan antara Keluarga di kedua belah pihak. intinya, Merebut Pacar orang lain itu Sah (Karena tidak terikat Hukum Tertulis atau tidak tertulis), Namun Merebut istri orang lain bisa berlanjut ke TIngkat Hukum Negara dan Agama.

So? Masihkah Kalian Galau karena Pacar kalian di embat orang lain? Well then. Jawabannya ada di hati kalian para Jones.

Selamat Hunting.

11.13

Weaboo! Antara Kudeta, Harmonisasi, Labil dan Kontroversi Hati. :v


Kita Bahas Sedikit Mengenai Weeaboo.

Banyak Opini dan Penjelasan/Pengertian apa itu Weeaboo. Untuk Lebih Lengkapnya Secara Internasional Lihat disini.  Yang akan saya bahas saat ini Weeaboo di Negara kita Tercinta ini (NKRI).

Anime Lovers, Sedang Menjamur di dunia maya dan tidak sedikit terlahirnya Komunitas Pecinta Anime diluar dunia Maya. Di dunia maya, Weeaboos Mencari informasi dan Teman baru Dengan bahasa mereka. Saya Sebut "Bahasa Mereka" karena mereka Seolah Akrab satu sama lain, ya Jelas saja karena mereka membicarakan 1 hobi yang sama yaitu "Anime Lovers". Mirisnya disebut Weeaboos itu Mencari informasi Mengenai "Link Download" atau Read Online manga, Dan Mencari Teman untuk Berbagi/Tukar File Hasil Download Anime/Manga Tanpa Mengetahui dan Menghargai Karya yang mereka Copy scr Bebas dan Gratis. Ya, This is Indonesia.

"Bahasa Mereka" atau kita sebut Statment dan pertanyaan mereka yang itu-itu saja. Kosa kata yang tidak jauh dari "Link Download" "Judul Anime" "Baca Manga" "Sub Indo", dan untuk Penyerangan mereka atau Cara mereka mem"Bully" orang yang mereka tidak suka dengan Emoticon :v. Emoticon :v cukup memancing Emosi Sebagian internet user.

Secara Offline (Diluar dunia Maya). Tentu saja Mereka gak mungkin tanya Link Download, dan malah Lebih parah. Mereka biasanya Bawa HDD eksternal atau Flash Disk untuk Barter (Copy paste) File Anime, Manga, Game yang mereka Miliki (Tentu saja Via Laptop/PC). Dialog mereka pun bisa dibilang mirip ibu-ibu ngerumpi ngomongin Sinetron yang telah mereka tonton kemarin lusa.
Contoh: "Karakter A Jadian sama Karakter B?" "Karakter A Keren Banget Bisa Ngalahin si B" "Anime A jelek Banget, Beda sama Anime B" dan semacamnya (Sy sendiri lumayan males dengerin mereka ngobrol atau diajak ngobrol).

Otaku, Entah kenapa sebagian dari Mereka Bangga dan menyebut diri mereka "Otaku". Padahal di Kacamata umum "Otaku" Dilihat secara Negative dan Lebih dianggap "Hikikomori" atau AntiSosial. Tapi dalam Sebagian Opini positive, Weeaboos yg mengakui diri mereka "Otaku" lebih baik daripada "Hikikomori" itu Sendiri. Karena "Otaku" yang sebenarnya bukanlah Anti Sosial atau NEET (Not in Employment, Education, or Training) Karena Weeaboos yang saya bicarakan disini Mereka yang lebih (Mampu) BerSosialisasi.  "Otaku" dalam Kaca mata Negative (Opini dari Haters Otaku) adalah Mereka yang hanya mau berkumpul dan Membicarakan Hobi mereka, hanya itu Lingkup Sosial mereka. Menurut saya itu Keliru, BOHONG jika ruang lingkup sosial mereka itu hanya Hobi mereka sendiri, Jangan lupakan Lingkup Sosial Keluarga, Sekolah, dan Tempat Kerja. Tapi sangat disayangkan, Makna "Otaku" dihati para Otaku sendiri dan dalam Kacamata Umum Seperti Sudah memiliki Konotasi Negative. Nah disini Bodohnya Sebagian Weeaboos yang malah bangga mengatakan diri mereka "Otaku".

Lanjut Topik "Betapa Buruknya Weeaboos di NKRI".

Menghargai Karya Seni. Kita tau "Save File" hasil Download itu "illegal" Dan Melanggar Hukum Hak Cipta. Sebagian Weeaboos Berkoar "Anime Keren, Anime Jelek, dsb" Tanpa Menghargai Jeri Payah Sang Author atau Penulis Cerita Anime yg mereka Tonton. Ya, itu Hak mereka Menilai Bagus atau Jeleknya suatu Karya seni, Tapi Menilai karya yang mereka Nikmati secara illegal itu sangatlah Keterlaluan, Apalagi Menilai Secara Negative.
Contoh kasus Mainstream Naruto Lovers VS One Piece Lovers. Salah satu Fans One Piece Menghina karya Kishimoto dan begitu pula sebaliknya, Sedangkan Mereka Membaca dan Menonton Animenya Secara Digital dan Tidak Sedikitpun berkontribusi dengan Minimal Membeli "Manga Versi Legal" yang terbit di Gramedia. Wajar dan lebih baik Bila Naruto Lovers Kecewa Setelah Membli Komik Versi Legalnya Sebanyak 40 Volume, Daripada Naruto Lovers yang membanggakan Karya yang ia nikmati Secara Digital/illegal Sebanyak 40 Volume.

Menghargai Karya itu Hukumnya Wajib bagi para Pecinta Seni, Terutama dalam Lingkup Otaku "Anime, Manga, Game, Toku, idols, Dan J-Drama". Banyak Cara Menghargai Karya Seni, Apalagi Kita yang Tiap bulan nunggu Gajian pasti ada uang, Yang sekolah mengumpulkan uang jajan (Sbg Anak baik lol) Untuk Membeli Versi Legal karya yang kita Nikmati dengan cara yang paling Ekonomis/Hemat.
Sebagai Contoh:
Kegiatan Otaku Indonesia tidak lepas dari tindakan "Download" Tontonan atau Game, Tapi Sebagian dari Mereka ingat akan Harga yang pantas atas Karya Seni yang mereka "Download" itu, lalu mereka Membeli Game atau Blu Ray Secara Online Dengan Niat Koleksi dan "Menghargai Hak Cipta".
Yang lebih Ekonomis, Kita tau Anime yang Telah Booming di Dunia Maya (Internasional) Berjudul "Shingeki No Kyojin", Kita udah donlot dan nonton sampe tamat 1 season (mantap dah) dan bahkan udah baca manganya sampe chapter terbaru. Bagi Fans yang memiliki Cukup Modal, Mereka pasti Membeli Seluruh Volume Rilisan Blu Ray, Untuk Lebih Ekonomis, Ada Rilisan Manga Versi Legalnya di Gramedia (Lebih ekonomis/murah daripada beli BluRay ato pesen langsung dari Jepun), Meski hanya beli 1 Volume (Gak mungkin juga klo beli semuanya, Karena Kondisi Ekonomi setiap orang itu udah pasti beda *udonsay).

Dan harus di ingat, Mereka yang tidak memiliki Kontribusi, Tidak Berhak Mengomentari (Apalagi Secara Negative) Terhadap Karya orang lain.




Buruknya Weeaboos dalam Menghargai Karya yang mereka nikmati. Sy pernah Secara langsung membaca Statment Mereka "Ngapain Buang2 Duit beli Komik di gramedia klo bisa baca/Download scr gratis?". Tentu Saja Statement Seperti ini Mencerminkan Betapa Korupnya Weeaboo di Indonesia.

Apakah Anda Seorang Weeaboo? Jawabannya ada dalam Kesadaran diri kita sendiri *udon say!?

Sekian ulasannya dan Selamat Menjalani Hari dengan penuh semangat. ^_^



Tambahan Sedikit (Males Nge-Revisi yg atas), *Malah copas dr komen sendiri *Facepalm
Kita klo udah Donlot, save file ato apalah itu yg bersangkut pautan dengan Piracy, Klo ada duit usahakan Beli Versi Legalnya., Klo gak ada duit ato Sikon tidak mendukung ya... Nikmati saja File Donlotan Tersebut dengan penuh rasa tanggung jawab. Hidup Bajak Laut. *anggap saja yg nulis Anak SD wkwkwkw





Penulis
~Nawa~